Hikmah Nasehat Dr. Alhabib Abu Bakr Almasyhur AlAdny di MT Al-Afaf Tebet Jakarta (Intisarinya)
Ba’da Ashr, 23-5-2015
Patut disadari bahwa Indonesia adalah salah satu benteng utama menjaga dan melestarikan manhaj salaf (metode dakwah para pendahulu yang ikhlas menyebarkan ajaran agama sesuai tuntunan Rasulullah SAW). Metode tersebut dapat terlihat jelas tertanam dalam karakter penduduk negeri ini yang lemah lembut, ramah dan berbaik sangka terhadap sesama muslim.
Dalam sejarah dicatat perjuangan para Salaf dari Hadhramaut melintasi samudra menyebrangi lautan menantang kematian guna menyelamatkan umat manusia di berbagai penjuru nusantara dengan ajaran agama yang dapat membawa kedamaian, ketentraman hati dan kasih sayang.
Harus disyukuri bahwa saat ini kita sedang menghadiri salah satu majlis yang melestarikan metode dakwah salaf didirikan oleh Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf. Sejak dulu para salaf mendirikan majlis-majlis untuk mendidik jamaah yang sedang menempuh jenjang yang dipenuhi oleh berbagai ujian guna mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara yang benar dan terarah. Setiap orang yang hadir di majlis ini memetik dan memberi berkah kepada sesama. Majlis seperti ini adalah salah satu syiar-syiar agama Allah SWT yg patut diperhatikan sebagaimana rangkain ibadah haji,umrah,puasa,zakat,ber
Disisi lain patut diwaspadai serangan dan rayuan media massa cetak dan elektronik dengan berbagai macam perangkatnya setiap saat menggoda dan mempengaruhi generasi umat agar mereka lalai dan silau dengan gemerlap dunia lupa akan masa depan akhirat dan ajal yang menjemput tanpa memberi aba-aba.
Musibah dan bala yang saat ini menimpa kaum muslimin di berbagai belahan dunia disebabkan oleh berpalingnya umat Islam dari mengingat Allah SWT dan RasulNya, bahkan menggantikannya dengan memberikan perhatian kepada hal-hal yang fana.
Dalam AlQur’an surat Saba’ ayat 16 Allah SWT menjelaskan peneyebab diazabnya kaum Saba ” Tetapi mereka berpaling maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr”.
Sungguh berpaling dari dzikrullah menyebabkan turunnya kemurkaaan dan azab Allah SWT. Oleh sebab itu, dengan keberkahan majlis ini mari kita sama-sama berdoa semoga Allah SWT mengangkat perselisihan dan peperangan yang terjadi antara kaum muslimin dan menggantikannya dengan keamanan dan kesejahteraan. Jangan pernah melupakan untuk mendoakan saudara kalian sesama muslim di sujud dan ibadah kalian. Nabi kita Muhammad dalam perjalan Isra dan Miraj selalu sibuk mendoakan umatNya, sampai Allah SWT menyatakan bahwa Ia sangat mengasihi dan menyayangi umatNya. Maka dengan kasih sayang Allah SWT yang dimaksud semoga Allah SWT mengabulkan semua permintaan kita. Jangan pernah putus asa berdoa karna itu sifat orang-orang yang merugi. Allah SWT dalam AlQur’an surat alFurqan ayat 77 : “Katakanlah (wahai Muhammad,), “Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena doamu”
Seyogyanya sebagai pengikut manhaj salaf agar kontinyu dan tidak meninggalkan dzikir-dzikir, shalawat kepada Nabi SAW, dan amaliah salaf sehari-hari. Jangan sampai pengikut manhaj salaf hanya memberikan perhatian penuh kepada simbol dan atribut dakwah dalam berpakaian dll, sedang ia lalai dalam berprilaku dan beramal saleh yang merupakan inti sari berdakwah.
Zaman ini di saat seorang merasa tidak memiliki syekh/guru yang membimbing seseorang menempuh jalur mendekatkan kepada Allah SWT maka hendaknya ia memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW agar tertanam dalam sanubarinya bahwa Rasulullah adalah panutan dan pembimbing utama muslim menempuh jalan bertaqarrub kepada Allah SWT. Membersihkan hati dari sifat-sifat tercela dan sering mengingat kematian akan menjadikan muslim kelak menjadi sukses di dunia dan akhirat.
Salaf dalam metode mendidik selalu mengingatkan agar memakmurkan 4 waktu dalam sehari semalam yaitu :
1. Saat akhir malam; sepatutnya mengikuti jejak salaf bangun malam walaupun hanya 15 menit untuk shalat dan berdoa.
- Setelah Subuh sampai terbitnya mentari: salaf mengisinya dengan dzikir dilanjutkan dengan halaqah ilmiah mempelajari atau membuka wawasan seputar bahasa Arab,Fikih dll.
-
Setelah Shalat Asar sampai tiba waktu Magrib: biasa dimakmurkan dengan majlis ‘Rauhah’ yang terbuka buat umum guna menyegarkan hati dengan pandangan guru serta menyerap adab sopan santun terhadap guru dan kepada semua orang.
-
Waktu antara Magrib dan Isya: dimakmurkan dengan membaca Al-Qur’an, muraja’ah kitab tafsir dan menambah wawasan keilmuan di berbagai bidang agama.
Empat waktu tersebut adalah tonggak membangun generasi dalam manhaj salaf. Oleh sebab itu marilah kita bersama saat ini berniat sungguh-sungguh agar dapat mengikuti jejak salaf kita dalam memakmurkan empat waktu tersebut agar kita kelak diakui oleh mereka sebagai pengikut yang berpegang teguh pada ajaran mereka.
Semoga bermanfaat buat kita semua.Amin…