Ya, maulid Nabi. Sepanjang bulan Rabiul Awwal – Akhir, banyak di peringati acara Maulid Nabi Muhammad. Memang apa yang menarik, bukannya itu bid’ah.. sebagian golongan dari umat islam berkata demikian..
Maulid Nabi itu menarik, bukan hanya sekedar seremonial, namun juga sebagai wahana sambung relasi, saling berbagi dan berinovasi. Meskipun begitu, ada beberapa golongan yang tidak menerima itu.
Kenapa Maulid Nabi tidak menarik bagi mereka? karena mereka tidak pernah merendah-hati untuk menyaksikan, sehingga tidak tahu konteks apa itu acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Mereka menyangka bahwa acara seperti ini adalah bid’ah karena tidak ada pada zaman Rasul, bahkan, katanya, sahabat tidak merayakan Maulid Nabi. Sedangkan setiap yang bid’ah adalah sesat, yang sesat akan masuk neraka.
Maulid Nabi Muhammad; nilai nilainya
Acara peringatan maulid Nabi adalah momentum istimewa di bulan Rabiul Awwal, bagi ummat islam khususnya, sebagai ungkapan kerinduan dan mengenang sejarah mengenai sosok utusan Tuhan yang di beri wahyu.
Para sahabat Nabi tidak merayakan acara semacam ini karena mereka melihat Nabi langsung dengan keimanan yang kokoh dan istiqomah, bagaimana zaman sekarang yang idola anak-anak pun kurang mendidik.
Acara Maulid Nabi, d idalamnya terdapat berbagai kebaikan, dari mulai:
- Tema Maulid Nabi; menjaga persatuan umat, memperingati kelahiran sosok termulia, kecintaan pada Nabi Muhammad SAW. dsb.
- Kata kata Maulid Nabi / sambutan; sesuai dengan dinamika zaman, motivasi atau latar belakang di selenggarakannya acara Maulid Nabi.
- Undangan Maulid / surat pemberitahuan; kepada kapolsek, kamtibmas, kepala desa, camat dan seterusnya.
Itu saja hal-hal penting diantaranya, dan ada beberapa yang perlu di perhatikan juga seperti tema yang jangan sampai: mengandung SARA, sambutan yang berkaitan politik, objek undangan tidak sesuai syar’i, dsb.
Ya, meskipun problem kontennya tergantung ketegasan tokoh agama setempat. Terkadang sebagian partisipan Maulid Nabi ketika di dalam masjid merokok, atau di luar dengan tanpa pembatas lawan jenis, dsb.
Problematika Maulid Nabi seperti inilah yang kurang mendapatkan toleransi, maklum pecinta Maulid dan Sholawat pun banyak dari orang awam. Hanya saja hal tersebut perlu di benahi bersama dengan kesadaran.
Maulid Nabi bid’ah; pendapat Ulama
Adalah pembahasan panjang yang tidak perlu di paksakan menjelaskannya bagi orang awam, tinggal kita konsultasikan kepada ahlinya; para Ulama pakar Al-Qur’an dan Al-Hadits yang lebih berkompeten.
berikut adalah beberapa pendapat Ulama salaf mengenai bid’ah maulid seperti di lansir situs web islam.nu.or.id :
- Al-Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama’ Syafi’iyyah berkata:
يُسْتَحَبُّ لَنَا إِظْهَارُ الشُّكْرِ بِمَوْلِدِهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَالْاِجْتِمَاعُ وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ وَنَحْوُ ذَلِكَ مِنْ وُجُوْهِ الْقُرُبَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَسَرَّاتِ
“Sunnah bagi kami untuk memperlihatkan rasa syukur dengan cara memperingati maulid Rasulullah, berkumpul, berbagi makanan dan beberapa hal lain dari bentuk-bentuk ibadah dan luapan kegembiraan”.
- Dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu ‘Abidin berkata:
اِعْلَمْ أَنَّ مِنَ الْبِدَعِ الْمَحْمُوْدَةِ عَمَلَ الْمَوْلِدِ الشَّرِيْفِ مِنَ الشَّهْرِ الَّذِيْ وُلِدَ فِيْهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
“Ketahuilah bahwa salah satu bid’ah yang terpuji adalah perayaan maulid Nabi pada bulan dilahirkannya Rasulullah Muhammad SAW”.
- Al-Imam Ibnu al-Haj ulama’ dari kalangan madzhab Maliki mengatakan:
مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَحَلٍّ أَوْ مَسْجِدٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ أَهْلَ ذَلِكَ الْمَكَانِ وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ
“Tidaklah suatu rumah, tempat, atau masjid yang di dalamnya dibacakan maulid Nabi, kecuali malaikat mengelilingi penghuni tempat tersebut dan Allah memberi mereka limpahan rahmat dan keridloan”.
Al-Imam Ibnu Taimiyyah dari kalangan madzhab Hanbali mengatakan:
فَتَعْظِيْمُ الْمَوْلِدِ وَاتِّخَاذُهُ مَوْسِمًا قَدْ يَفْعَلُهُ بَعْضُ النَّاسِ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهِ أَجْرٌ عَظِيْمٌ لِحُسْنِ قَصْدِهِ وَتَعْظِيْمِهِ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ
“Mengagungkan maulid Nabi dan menjadikannya hari raya telah dilakukan oleh sebagian orang, mereka mendapat pahala besar atas tradisi tersebut, karena niat baiknya dan karena telah mengagungkan Rasulullah Saw”.
Rangkuman dari berbagai pendapat Ulama “Mujtahid” tersebut di sampaikan oleh Ulama fenomenal Aswaja Indonesia, Buya Yahya, dengan konsep yang mudah di pahami, sebagaimana yang di tayangkan pada channel youtube Albahjah TV berikut ini sebagai “problem solver”..
Sekilas tentang polemik dan hujjah Maulid Nabi.
Karena memang acara ini merupakan momentum yang tepat juga untuk silaturahim – jalin relasi, perkuat persaudaraan sesama muslim, sekaligus untuk saling berbagi rizki dan beramal shalih, itulah menariknya Maulid.
Sebagai remaja, muda-mudinya, anda bisa menyalurkan minat-bakat untuk memeriahkan acara peringatan Maulid Nabi, seperti;
- Yang hobi desain grafis, anda bisa kontribusi membuat desain logo, baliho, pamflet, poster atau brosur undangan, dan gambar yang sesuai tema serta latar belakang di selenggarakannya acara Maulid.
- Dari bidang public speaking, kira-kira anda akan partisipasi apa.. selain MC? puisi? tentu akan sangat berperan, entah MC atau moderator musyawarah persiapan menyambut Maulid Nabi.
Apa lagi kira-kira? karena “dakwah adalah inovasi”!
Sekian, selamat berbagi kebaikan!