Menggetarkan Semangat: Keajaiban Haflah Akhitusanah dan Hayaman Santri di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan Purworejo

Menggetarkan Semangat: Keajaiban Haflah Akhitusanah dan Hayaman Santri di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan Purworejo

Kemeriahan Haflah Akhitusanah dan Hayaman Santri An Nawawi Berjan Purworejo

Purworejo, Jawa Tengah – Pondok Pesantren An-Nawawi di Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, menggelar serangkaian kegiatan hataman dan wisuda santri dari tingkat dasar hingga lanjutan dalam seminggu terakhir.

Pada hari Senin, 19 Juni, Fairuz Band dari Jawa Timur tampil dalam rangkaian Haflah Hataman Akhiirusanah di Ponpes An-Nawawi Sarwodadi Gadingrejo Kepil. Acara haflah Akhirusanah dan Hataman Pondok An-Nawawi ke-42 juga digelar pada Selasa, 20 Juni, dengan dihadiri oleh ratusan santri putra dan putri Ponpes An-Nawawi, Berjan Purworejo.

Dalam rangkaian acara formal dan halaman santri, acara tersebut diakhiri dengan Mauidzoh hasanah dari pengasuh PP An-Nawawi, Bapak KH. Chalwani Nawawi. Salah satu nasihatnya adalah, “Jangan sampai meninggalkan kewajiban kita sebagai hamba, karena akan dicabut ketentraman hati dalam hidupnya,” kata KH Chalwani Nawawi.

Pondok Pesantren An-Nawawi terletak di Dusun Berjan, Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Pesantren ini didirikan pertama kali oleh al-Maghfurlah K.H. Zarkasyi (1830 – 1914 M.) pada tahun 1970 M. dan kemudian dilanjutkan oleh putranya KH. Shiddiq (1914 – 1947 M.) dan KH. Nawawi Shiddieq (1947-1982 M.). Saat ini, pondok pesantren ini diasuh oleh KH. Achmad Chalwani Nawawi (1982 M.–sekarang).

Selain mengembangkan pendidikan dalam bidang syariat, Pondok Pesantren An-Nawawi juga mengajarkan tasawuf melalui Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah yang silsilahnya diperoleh KH. Zarkasyi dari Syech Abdul Karim Banten (Paman Syech Nawawi Al-Bantani) saat belajar di Suq al-Lail Makkah al-Mukarromah. Saat ini, santri thoriqahnya telah menyebar tidak hanya di Jawa, tetapi juga sampai ke Sumatra, Kalimantan, dan Malaysia.

Pondok Pesantren An-Nawawi juga membuka pendidikan formal sejak tahun 1998, namun tetap mempertahankan nilai-nilai salafiyyah. Saat ini, jumlah santri di Induk mencapai 2.800 santri, sementara di Cabang terdapat 1.700 santri. Selain kegiatan pendidikan, pondok pesantren ini juga membuka unit-unit usaha yang dikelola oleh santri, termasuk Swalayan Bin Nawawi, KBIH, Butik, Toko Buku dan Kitab, Air Minum Botolan atau BNW, Radio Soutuna, Café, Galeri Foto, dan Percetan.

Pondok Pesantren An-Nawawi terus mengembangkan diri dengan mempersiapkan lahan untuk perluasan tempat tinggal santri, sarana ibadah, dan sarana belajar santri, sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Leave a reply

Enable Notifications OK No thanks