Haul Ki Ageng Besari ke-276: Mengungkap Warisan dan Kebangkitan Nasional Bersama Gus Miftah
Peringatan Haul di Tegalsar, Ponorogo
Ponorogo- Peringatan haul ke-276 Ki Ageng Muhammad Besari di Tegalsar, Ponorogo, Jawa Timur, mencapai puncaknya dengan upacara pemukulan bedug yang dilakukan oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, pada malam Minggu (4/6/2023).
Kehadiran Tokoh dan Penceramah
Acara tersebut dihadiri oleh Rois Syuriah NU Ponorogo, KH Moh Solehan Al Hafidz, KH Fathul Azis (Tanfodziyah NU), serta Kapolres Ponorogo, AKBP Wimboko, dan Dandim 0802, Letkol Inf. Hirta Juni Adriansyah, yang turut meramaikan penutupan Haul KH Muhammad Besari ke-276. Pada acara tersebut, terdapat orasi Kebangsaan yang disampaikan oleh KH Maulana Mujiburrohman (Gus Miftah), serta diiringi oleh grup Hadroh Ahbabul Musthofa dari Sragen, Jawa Tengah.
Seri Acara Haul
Pengajian Akbar ini merupakan bagian dari serangkaian acara Haul yang diselenggarakan oleh Yayasan Kiai Ageng Muhammad Besari, dengan dukungan dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, dalam rangka memperingati Haul ke-276 Kiai Ageng Muhammad Besari, yang berlangsung dari tanggal 31 Mei hingga 4 Juni 2023.
Warisan KH Muhammad Besari
Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan bahwa KH Muhammad Besari, yang telah berpulang ke hadirat Allah SWT hampir 3 abad yang lalu, meninggalkan warisan yang membahana di seluruh dunia. “Jasa-jasa KH Muhammad Besari di Tegalsar ini banyak memberikan manfaat bagi umat manusia,” ujarnya.
Bangunan Sejarah dan Museum Peradaban
Kang Giri, sapaan akrab Bupati Sugiri Sancoko, menjelaskan dengan jelas bahwa jasa-jasa KH Muhammad Besari masih eksis hingga saat ini. Dia juga menambahkan bahwa sebagai penghormatan atas kebesaran nama KH Muhammad Besari, pemerintah daerah sedang membangun monumen Reog di Kecamatan Sampung. Di sana, akan dibangun juga museum peradaban yang akan menceritakan sejarah Ponorogo pada zaman dahulu, termasuk peradaban Islam yang dirintis oleh KH Muhammad Besari.
Karomah dan Teladan
KH Miftah Habiburahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah, dalam tausiahnya mengungkapkan teladan dari KH Muhammad Besari. Dia juga menyampaikan garis keturunan trah Tegalsari
, termasuk karomah putra KH Muhammad Besari, Kiai Zaenal Abidin, hingga karomah cucu KH Muhammad Besari, Kiai Ageng Hasan Besari.
Keberlanjutan Pesantren dan Perjuangan
Gus Miftah memberikan contoh karomah yang dimiliki oleh Kiai Zaenal Abidin, putra bungsu KH Muhammad Besari, yang keturunannya menjadi raja di Selangor, Malaysia hingga saat ini. Dia juga menceritakan kisah menarik tentang cucu KH Muhammad Besari, yaitu Kiai Ageng Hasan Besari, yang pada masa lalu sengaja diasingkan oleh pihak Keraton Surakarta karena niatnya untuk menerapkan syariat Islam di Tegalsari.
Pesan Persatuan dan Kesatuan
Pada akhir tausiahnya, Gus Miftah mengajak seluruh jemaah untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan umat, karena hal tersebut selalu ditanamkan oleh KH Muhammad Besari.
Kehadiran dan Penutupan Acara
Acara haul juga dihadiri oleh Wakil Bupati Lisdyarita, jajaran Forkopimda Ponorogo, para tokoh ulama dan kiai se-Ponorogo, serta ribuan jemaah dari Masjid Tegalsari. Perlu diketahui bahwa Haul Ki Ageng Besari telah dimulai sejak Kamis (31/5/2023) di Kompleks Masjid Tegalsari. Rangkaian acara haul dilanjutkan dengan simaan al-Quran hufadz se-Kabupaten Ponorogo serta tahlil qubro dan ambengan pada Kamis (1/6/2023). Pada hari Jumat (2/6), digelar lomba Pildacil, yang diikuti oleh festival banjari pada Sabtu (3/6). Di hari terakhir, yaitu Minggu (4/6), dilaksanakan kirab budaya dan penutupan haul dengan pengajian akbar yang disampaikan oleh KH Miftah Maulana Habiburrohman (Gus Miftah). Acara tersebut ditutup pada dini hari Minggu dengan doa bersama.
(*Aji Setiawan)
Biografi Kyai Ageng Muhammad Besari (Pendiri Pesantren Tegalsari Ponorogo)
1. RIWAYAT HIDUP KYAI AGENG MUHAMMAD BESARI
1.1 LAHIR
Kyai Ageng Muhammad Besari berasal dari Caruban, Madiun, Jawa Timur. Tidak ada keterangan kapan beliau dilahirkan. Ayahnya bernama Kyai Anom Besari dari Kuncen, Caruban, Madiun.
1.2 RIWAYAT KELUARGA KYAI AGENG MUHAMMAD BESARI
Kyai Ageng Muhammad Besari mempunyai sembilan orang anak. Di antaranya :
- Nyai Abdurrachman
- Kyai Yakub atau Kyai Jakub
- Kyai Ismail atau Kyai Ismangil
- Nyai Buchari
- Kyai Iskak Coper
- Kyai Cholifah
- Kyai Ilyas
- Nyai Bandjarsari menikah dengan Kyai Ibnu Umar yang selanjutnya menjadi tokoh agama di wilayah Banjarsari Madiun.
- Kyai Zainal ‘Abidin menjadi menantu Raja Selangor Malaysia
1.3 NASAB KYAI AGENG MUHAMMAD BESARI
1. Dari jalur ayah Kyai Ageng Muhammad Besari mempunyai silsilah sebagai berikut :
- Prabu Brawijaya V Kerajaan Majapahit
- Raden Patah Sultan Demak Bintoro
- Sultan Trenggono
- Panembahan Prawoto
- Pangeran Sumendhe / Panembahan Wiro Asmoro (Makam Beliau di Pesarean Setono Gedong, Area Makam Syaikh Washil, Kota Kediri). Pangeran Sumendhe adalah murid dari Sunan Bayat.
- Raden Jalu Adipati Kediri Pangeran Demang I
- Raden Irawan atau Pangeran Demang II
- Kyai Abdul Mursyad
- Kyai Anom Besari
- Kyai Ageng Muhammad Besari
2. Dari Jalur Ibu Kyai Ageng Muhammad Besari mempunyai Silsilah sebagai berikut :
- Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
- Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib,
- Al-Imam Al-Husain
- Al-Imam Ali Zainal Abidin
- Al-Imam Muhammad Al-Baqir
- Al-Imam Ja’far Shadiq
- Al-Imam Ali Al-Uraidhi
- Al-Imam Muhammad An-Naqib
- Al-Imam Isa Ar-Rumi
- Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
- As-Sayyid Ubaidillah
- As-Sayyid Alwi
- As-Sayyid Muhammad
- As-Sayyid Alwi
- As-Sayyid Ali Khali’ Qasam
- As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
- As-Sayyid Alwi Ammil Faqih
- As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
- As-Sayyid Abdullah
- As-Sayyid Ahmad Jalaluddin
- As-Sayyid Husain Jamaluddin Al-Akbar atau Syekh Jumadil Kubro
- As-Sayyid Ibrahim Zainuddin As-Samarqandy atau Ibrahim Asmorokondi
- As-Sayyid Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat atau Sunan Ampel Surabaya.
- As-Sayyid Qasim Syarifuddin atau Sunan Drajat
- Pangeran Trenggono Adipati Surabaya
- Raden Panji Wirya Krama Adipati Surabaya
- Pangeran Panji Jayalengkoro Adipati Surabaya
- Pangeran Pekik Jenggolo Adipati Surabaya
- Pangeran Pengampon
- Kyai Ngarobi atau Raden Satmoto
- Nyai Anom Besari
- Kyai Ageng Muhammad Besari
1.4 WAFAT
Kyai Ageng Muhammad Besari wafat pada 1773. Beliau dimakamkan di dekat Masjid Agung Tegalsari yang terletak di Jinontro, Tegalsari, Kec. Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
selanjutnya baca di laduni