Buya Yahya selalu menyampaikan pesan wasiat dari Rasulullah SAW., dan apakah anda tahu? Mungkin sudah sering terdengar di majelis-majelis Rasulullah, majelis taklim, majelis tausiyah dan dzikir maupun majelis hadroh solawat.
Pesan wasiat Rasulullah
Adalah wasiat Nabi Muhammad yaitu Al-Qur’an dan sunnah.
Pengasuh Yayasan LPDA (Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah) itupun sering bercerita tentang apa itu warisan Rasulullah di muka bumi ini,
anda pernah dengar mungkin di media online al bahjah?
Ceramah Buya Yahya dakwahkan warisan Rasulullah sebagai wasiat
Kita mungkin sering menonton TV, mendengar Radio, atau membaca koran, tentang anime one piece,
semua bajak laut mencari harta karun yang ditinggalkan oleh raja bajak laut sebagai warisan,
hingga rela mengorbankan apapun yang mereka punya demi mendapatkan apa yang di cita-citakannya.
Gimana lagi yaa? mungkin anda lebih tau!
Tapi ternyata jauh sebelum itu pernah ada yang meninggalkan warisan di dunia, dari manusia yang paling mulia,
di utus ke muka bumi dengan sesuatu yang mulia, pun oleh Pencipta alam dimuliakan..
yang takjubnya, warisan itu nyata di dunia kita, bukan hanya kartun yang warisannya pun kartun.
Apakah anda sudah menyadari warisan agung tersebut? jangan sampai kita tidak sadar sehingga warisan Rasulullah yang mulia itu kita benci, naudzubillah.
Karena biasanya orang disebut bodoh karena ketidaktahuannya
Manusia sebelum kedatangan Rasulullah Muhammad dengan dinul islam yang dibawanya,
adalah mereka orang-orang juhala (tak berilmu) dan menyembah patung-patung, memakan makanan haram, melakukan dosa besar,
lalu Allah mengutus Nabi Muhammad dengan syariat sebagai kabar gembira dan peringatan.
Rasulullah menitipkan warisan
Rasulullah menyampaikan pesan-pesan nasihat dan memberikan petunjuk kepada mereka, tapi kita kini sudah tidak mampu melihat beliau sejelas zaman dahulu,
maka yang menggantikan tugas Rasulullah tersebut adalah para ulama amilin
ustadz, kyai, syekh, bahkan jama’ah majelis, siswa siswi, pejabat, relawan dan dermawan, jika mereka punya ilmu yang di dapat dari alim ulama lalu mengamalkannya meskipun tak naik mimbar, tapi mereka mengajak umat manusia, rakyat masyarakat, untuk sadar tuk kembali dan istiqomah di jalan Allah.
Kita semua yang mengaku umat Nabi mengemban tugas dakwah, berpotensi untuk jadi da’i ilallah, untuk menjadi alim ulama, minimal jika masih tidak mampu,
jadilah orang yang mencintai ulama dan mendukung dakwah ulama.
Tapi perlu kita ketahui juga, orang biasa pun bisa mengaku ulama, yang parahnya adalah jika orang pintar yang kebodohannya lebih tinggi itu mengaku ulama, naudzu billah
Sebuah cerita penulis, ketika i’tikaf dan silaturahmi pertama kali di masjid agung mujahidin Pontianak-Kalbar, subhanallah sangat besar dan mewah.
Penulis kagum, dan memang itulah yang harusnya di perhatikan oleh umat islam di Kalimantan, yakni tempat yang menjadi lambang, simbol persatuan kaum muslim.
Anda pun sering ke masjid dan tempat-tempat syiar islam lainnya, namun apa yang terfikir di benak?
Ingatkah masjid ashabu shufa yang menjadi pondok pesantren pertama kali asuhan Rasulullah?
Inilah yang terfikir saat pertama kali silaturahim ke masjid raya mujahidin Pontianak
Rasulullah pun menganggap orang-orang di zaman kita lebih beliau istimewakan di hadapan sahabat Nabi,
karena kita tidak pernah bertemu Rasulullah tapi beriman mengikuti Rasulullah dan berjuang dalam dakwah demi Rasulullah
Anda mungkin tidak tinggal di pesantren, tapi anda lebih istimewa daripada penghuni pesantren jika anda ikut berjuang dalam dakwah dan berinovasi membantu perkembangan pesantren,
sehingga warga mukim pondok pesantren sejahtera, bisa menuntut ilmu dengan nyaman dan tentram.
Terimakasih, mohon do’a selalu!
Baca juga kebaikan lainnya