ssalamu alaikum Warahmatullaahi wabarakatuh
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara:
(1) sedekah jariyah,
(2) ilmu yang diambil manfaatnya,
(3) anak shalih yang selalu didoakan orang tuanya.”
(HR. Muslim)
Masjid Hamid bin Umar Hamid adalah pemikiran dan gagasan besar dari Al Habib Umar Rofiq bin Habib Ali Al bin Hamid. Nama Masjid sendiri yaitu Habib Hamid bin Umar Hamid adalah seorang wali besar dan seorang imam besar pada jamannya. Beliau dilahirkan di kota Tarim, Hadromaut Yaman.
Cerita singkat Al Imam Al Habib Hamid bin Umar Hamid
Pada Zaman dahulu sewaktu Habib Hamid bin Umar Hamid berziarah kepada Rasulullah saw di kota Madinah Al Munawarrah, ada seorang penjaga makam Rasulullah saw sedang tidur dan bermimpi Rasulullah saw, lalu Rasulullah saw mengatakan :
” Wahai penjaga-Ku, sekarang ada cucu-Ku yang bernama Hamid bin Umar, bilang bahwasanya Aku (Rasulullah saw) rindu dengan dia”
Lalu penjaga makam tsb terbangun dan kaget, lalu kemudian bertanya kepada yang ziarah pada saat itu
“Apakah ada yang bernama Hamid bin Umar?” , dari shaf pertama, kedua hingga terakhir
Lalu Habib Hamid bin Umar sedang khusu’ berzikir, kaget dan berkata kepada sang penjaga makam, “Marhaba”
Penjaga makam berkata, ” Ente Hamid bin Umar? ”
Habib Hamid berkata, ” Iya ”
Lalu Penjaga makam mengatakan kepada seluruh jama’ah yang hadir untuk ziarah ke Rasulullah saw pada saat itu, ” Ketahuilah, bahwasanya Aku barusan didatangi Rasulullah saw, bahwasanya Rasulullah saw kangen dengan cucu Nya yang bernama Hamid bin Umar ”
Guru kami Al Habib Umar Rofiq bin Habib Ali Al bin Hamid yang bersambung langsung dengan sanad nya atau garis keturunan nya kepada Al Imam Al Habib Hamid bin Umar Hamid hingga ke Rasulullah saw, maka dari itu dengan mengambil berkah dari Allah swt Masjid ini dinamakan Masjid Hamid bin Umar Hamid.
Masjid Hamid bin Umar Hamid akan berdiri di area Pondok Pesantren Al Ihsan Baa Alawy di daerah Sompok Ketapang, Bandung, Jawa Barat.
Pondok Pesantren Al Ihsan Baa Alawy akan menjadi pusat kegiatan keagamaan dengan manhaj Ahlus-Sunah Wal Jama’ah, Mazhab Imam Syafi’i, Aqidah Asy’ariyah, serta Thariqah Alawiyah.
Masjid Hamid bin Umar Hamid akan dimakmurkan dengan serangkaian kegiatan dakwah, melanjutkan kegiatan dakwah yang telah dirintis Al Habib Umar Rofiq bin Ali Al bin Hamid dari kurun waktu 2010 hingga saat ini. Diantaranya adalah mempimpin Pondok Pesantren Al Ihsan Baa Alawy, mendirikan dan mengelola majelis-majelis taklim yang berputar di sekitar Bandung, safari dakwah ke berbagai penjuru Indonesia dan Asia Tenggara, mengadakan daurah-daurah islami di berbagai tempat, dan masih banyak lagi program-program yang hingga saat ini masih berjalan dengan bekerja sama dengan beberapa pihak-pihak terkait. Program-program tersebut diharapkan akan lebih berkembang pesat dan terkelola dengan lebih rapi di bawah Yayasan Al Iman Bandung.